Senin, 24 November 2008

bahagia dan bingung

adalah dambaan setiap manusia yang telah berkeluarga untuk mendapatkan momongan, sebagai penyempurnaan tujuan berumah tangga.
dan kebahagiaan yang tiada tara jika kita segera mendapatkannya, seperti yang kami alami saat ini. namun disela kebahagiaan itu terselip rasa bingung, was-was dan sedikit kekhawatiran.
tentu semua pasangan yang baru akan mendapat momongan merasakan hal yang sama seperti saya.
apalagi saat ini keluarga kecil kami harus belajar hidup mandiri yang jauh dari orang tua.
sebagi rumah tangga baru yang masih minim pengalaman mengenai kehamilan dan kelak proses kelahiran tentu akan banyak mengalami kebingungan tentang apa yang seharusnya dilakukan.
bertanya dan mencari info sebanyak-banyaknya dari semua sumber dalah yang selalu kami lakukan.
dan tak lupa do'a yang selalu terpanjat Kepada ALLAH menyertai setiap usaha dan langkah kami.

Senin, 10 November 2008

mencari makna kehidupan


sebuah cita-cita yang sudah lama ingin kuwujudkan adalah ingin menjadi seseorang yang mempunyai pekebunan cukup luas dengan tanaman yang telah produktif. akan kubuka perkebunan itu untuk umum sebagai tempat wisata.
sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan ilmu pertanian tentu sudah menjadi modal besar untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
namun alur kehidupan ternyata membawaku kesisi lain, mencoba ikut tes penerimaan pegawai di Badan Pusat Statistik membawaku untuk lebuh menggeluti angka dan data.
namun cita-cita tetap cita-cita, selalu ada harapan untuk dapat mewujudkannya.
hidup adalah perjalanan waktu yang tidak kita ketahui berapa kelokan dan berapa persimpangan yang akan kita lewati. cita-cita adalah salah satu rambu-rambu supaya kita mempunyai tujuan dalam hidup.

Minggu, 09 November 2008

mandiri mulai sekarang

sudah hampir satu minggu kami pindah ke kota kecil dimana saya bekerja. tepatnya kami pindah di kota sangata pada hari selasa tanggal 4 november 2008.
kami menyewa rumah bangsal yang cukup sederhana, dengan harga sewa perbulan lima ratus ribu rupiah. sebenarnya kami agak merasa berat dengan harga sewa bangsal tersebut, sebagai PNS golongan rendah tentu harga sewa bangsal yang sebesar itu akan semakin banyak menguras pikiran untuk mengatur manajemen keuangan keluarga.
namun itulah harga yang bisa dikatakan paling rendah untuk harga sewa bangsalan yang layak huni di kota sangata.
pertama kami menempati bangsal tersebut kami harus bekerja ekstra keras untuk mencari air, karena air PDAM di kota sangata hanya mengalir pada hari jum'at, sabtu dan minngu. untung kantor dekat dengan PDAM jadi kebutuhan air dikantor selalu terpenuhi, sehinnga kami sedikit terbantu untuk masalah air dengan mengambil dari kantor. walaupun sempat juga terdengar nada miring dari empunya rumuah yang di sewa jadi kantor ( kantor kami masih menyewa perumahan milik penduduk).
saya tiap hari harus mandi di kantor bahkan istri saya sempat tidak mandi. dan ternyata jadwal mengalirnya air PDAM molor. air mulai mengalir pada hari sabtu. duh... sungguh kita dipusingkan dengan air.
namun mudahan mulai sekarang masalah air tidak terlalu merepotkan kami lagi. saat air mnegalir, kami langsung membeli drum bekas sebanyak 3 untuk menampung air sebagai persediaan.
dibalik semua permasalahan yang harus kami hadapi saat ini ada sebuah perasaan bahagia,
sekarang kami adalah keluarga utuh yang semuanya harus kami pikirkan sendiri tanpa terlalu banyak campur tangan dari orang tua sehingga kami bisa belajar mandiri untuk mengatur dan mengelola biduk kecil kami.
teriring do'a kami kepada ALLAH semoga kami senantiasa di lindungi, dibimbing, dan dlimpahkan rahmat dalam perjalanan kami membina sebuah rumah tangga. amieen..